(Berikut Lampiran File Materi Video Power Point)
DASAR
PERLUNYA GIZI SEIMBANG
BAGI
IBU HAMIL PADA MASA KEHAMILAN
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia
yang dibina Ibu Ngesti W. Utami, S.Kp., M.Pd.
Oleh
Aliqul
Safik
NIM
1401460007
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
NOVEMBER 2014
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah yang telah
memberikan pertolongan, pentunjuk, dan tuntunan sehingga makalah yang berjudul
“Dasar perlunya Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil pada masa kehamilan” dapat selesai
tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia, pada semester I, di tahun ajaran 2014/2015.
Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesuliatn. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Karena itu, susah sepantasnya jika penulis memgucapkan
terima kasih kepada
1. Bapak
Rudi Harmono, S.Kep., Ns. selaku kepala Progam Studi DIV Keperawatan Malang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang telah memberikan fasilitas dalam
pembuatan makalah ini.
2. Ibu
Ngesti W. Utami, S.Kp., M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Prodi DIV Keperawatan Malang yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
3. Seluruh
teman-teman yang turut serta meberikan saran.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bermanfaat untuk penulisan-penulisan selanjutnya.
Malang,
1 Oktober 2014
Penulis
![]() |
DAFTAR
ISI
Halaman
UCAPAN
TERIMAKASIH………………………....…………...……………................ i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….……........ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………..……....................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembahasan………………………………………….....…........... 2
1.3.1
Tujuan
Umum........................................................................ 2
1.3.2
Tujuan
Khusus..................................................................... 2
1.4 Manfaat Pembahasan ……………………………………..……...............
3
1.4.1
Manfaat Bagi Penulis........................................................... 3
1.4.2
Manfaat Bagi Institusi Pendidikan......................................... 3
1.4.3
Manfaat Bagi Klien dan Keluarga........................................ 3
1.4.4
Manfaat Bagi Lahan Praktek............................................... 3
1.4.5
Manfaat Bagi Masyarakat..................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Gizi............................................................................. 4
2.2 Makanan
dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil................................. 4
2.2 Nutrisi
pada Ibu Hamil................................................................... 7
2.3
Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil.................................... 8
2.4 Dampak
kekurangan gizi pada ibu hamil....................................... 9
2.5 Kebutuhan
Gizi pada ibu hamil................................................... 10
2.6 Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil.............................. 13
2.7 Status
Gizi Bagi Ibu Hamil.......................................................... 14
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ………..............................................................................
15
3.2
Saran
…….......................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan
masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama
dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya perlu ditingkatkan
melalui pola makan yang baik dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan
yang bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan
setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu
konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus mendapatkan
tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk peertumbuhan dan perkembangan
janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti tambahan
protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan
janin yang di kandungnya, bila makan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil teelah buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau
bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih akan
mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklamasi.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini adalah.
1) Apa
pengertian Gizi?
2) Bagimana
makanan dan gizi seimbang bagi ibu hamil?
3) Bagaimana
nutrisi bagi ibu hamil?
4) Apa
faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil?
5) Bagaimana
dampak kekurangan gizi pada ibu hamil?
6) Bagaimana
kebutuhan gizi pada ibu hamil?
7) Bagaimana
tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil?
8) Bagaimana
status gizi pada ibu hamil?
1.3. TUJUAN PENULISAN
1.3.1. Tujuan
Umum
1) Untuk
mengetahui pengertian gizi.
2) Untuk
mengetahuimakanan dan gizi seimbang bagi ibu hamil
3) Untuk
mengetahui bagi ibu hamil.
4) Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil.
5) Untuk
mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.
6) Untuk
mengetahui kebutuhan gizi pada ibu hamil.
7) Untuk
mengetahui tanda-tanda kecukupan gizi ibu hamil
8)
Mengetahui status gizi ibu hamil.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gizi
pada saat kehamilan
2) Untuk
mengetahui pengetahuan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada saat kehamilan
3) Untuk
mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor dan dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil
4) Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang menu
atau makanan yang harus dikonsumsi pada saat hamil.
1.4. MANFAAT
PENULISAN
1.4.1. Bagi
Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan pencegahan kekurangan gizi secara langsung pada ibu hamil.
1.4.2. Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan
dan metode metode baru dalam pembelajaran.
1.4.3. Bagi
Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami
pentingnya kecukupan gizi pada ibu hamil
serta masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk
memperhatikan kehamilannya.
1.4.4. Bagi
lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan
masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.
1.4.5. Bagi Masyarakat
Merupakan
informasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan terjadinya kelainan janin
yang terjadi pada kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena
itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4
bulan yang cukup mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4
bulan, ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses
tumbuh kembang bayi secara wajar dan sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama
pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang banyak mengandung
unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya. Apabila
terjadi kekurangan atas kelengkapan saah satu zat gizi pada jenis makanan
akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain, sehingga makanan
yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur bagi ibu hamil serta janin yang ada dalam
kandungannya.
2.2.2. Makanan dan Gizi
Seimbang bagi Ibu hamil
Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung
karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi
akan meningkaselama ibu hamil, namun tidak smua kebutuhan nutrisi meningkat
secara propesional.
Purwita
(2009:150) menyatakan pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada
kesulitan dalm pengaturan menu selama hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan
lebih banyak zat-zat gizi pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil
di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makanan ibu
terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi
kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula bila makan ibu kurang,
tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa
sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan mengakibatkan abortus, BBLR,
bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan meninggal dunia. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan, infeksi, dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya makanan yang
berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar,
dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi ( keeracunan kehamilan ).
Dan bila makan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir kekurangan
yang di alami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama
kehamilan berperan penting dalam ketersediaan asam lemak esensial pada simpanan
jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak seperti :
1.
Asam lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari
eikosapentaenoat (EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA). Asam lemak Omega 3 pada
ibu hamil dan menyusui ini berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf,
mempengaruhi fungsi otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus,
mencegah asterosklerosis dan penyakait jantung koroner serta penyembuahan
penyakit nefritis dan arthritis.
2.
Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang di dalam tubuh
dikonversi menjadi asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu
pertumbuhan dan janin bayi serta kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi
ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada
ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh.
Ibu hamil sebenarnya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan
kuantitasnya di tingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik,
pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan
jenis bevariasi.
Derekam
(2005:124) menyatakan bahwha WHO
mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi
pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat
perhatian dari berbagai komite di seluruh negara. Di negara berkembang termasuk
indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan yang utama dan
merupakan penyebab kematian ibu tidak dapat di pungkiri lagi dari masa
kehamilan meenjadi saat yang paling berbahaya dalam hidupnya.
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil
dengan malanutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23% secara umum penyebab kurang
gizi pada ibu hamil tersebut adalah menkonsumsi makanan yang tidak terpenuhi
oleh syarat gizi yang di anjurkan, dengan adanya jarak kehamilan dan persalinan
yang berdekatan pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang
kurang akan menyebabkan tingkat kematian pada ibu meenjadi tingggi (www.infokes.com, 2007).
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada
ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu makanan ada hal-hal yang perlu di
perhatikan selama hamil misalnya:
1.
Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta
makanan yang sudah tidak segar
2. Ibu
hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada
dalam kandungan bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3.
Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi
4.
Mengunakan beraneka ragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli
dan memilih makanan yang segar dan bergizi
5.
Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis
dan lain-lain
6.
Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan lain-lain.
Menu makanan untuk ibu hamil, pada dasarnya tidak
banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan
dalam pengaturan menu makanan selama hamil.
2.2.3
Nutrisi Pada Ibu Hamil
Zat makanan sangat penting bagi ibu
hamil karena berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena
itu, kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil
karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa,
kehamilan sangatlah memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan perempuan
karena dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan, dalam
masa kini akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun pisikis
sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu
makan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak
kekurangan dan juga kelebihan. Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung
gizi dan cukup mengandung vitamin dan minralyang banyak diperlukan didalam
tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki
kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung
sangat cepat dan berat badan ibu pun naik turun denagan cepat. Pada dua bulan
terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat, karena pada periode ini
bayi memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan,
meskipun nafsu makan meningkat yaitu tetap berpegang pada pola makan dengan
gizi seimbang dengan menghindari makanan yang berkalori tinggi. Ada beberapa
jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa
bibit penyakit atau parasit tertentu yangg bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan
nutrisi ibu hamil yaitu:
1. Ibu harus makan
teratur tiga kali sehari.
2. Hidangan harus
tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok, lauk pauk,
sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas setiap hari.
3. Menggunakan aneka
ragam makanan yang ada.
4. Memilih berbagai
macam bahan makanan yang segar.
Kegunaan
makanan pada ibu hamil
a.
Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b.
Untuk memmertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiri
c.
Agar luka-luka persalinan cepat sembuh
d.
Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
2.2.4
Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
1.
Umur
Lebih muda
umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak
2.
Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan
rata-rata untuk umur terteentu, merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah
zat makanan yang harus di cukupi selama hamil.
3.
Suhu lingkungan
Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°C yang
digunakan untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan
lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang di perlukan.
4.
Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau
wanita dewasa mempunyai peranan yang penting. Faktor yang mempengaruhi
perencanan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu
kemampuan keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi. Dengan
demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari
makanan sehari-hari.
5.
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan
keeluarga dari pada saat ibu hamil. ibu hamil sebaiknya memeriksakan
kehamiannya minimal empat kali selama kehamilan.
6.
Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain
banyak energi yang di butuhkan oleh tubuh.
7.
Status kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap
harus diperhatiakn.
8.
Status ekonomi
Status
ekonomi maupuun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan
TRIMESTER
PERTAMA PADA USIA KEHAMILAN -3 BULAN
a.
Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
b.
Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk
pertumbuhan janin belum banyak
c.
Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
d.
Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang nafsu makan,
mual, pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh aneh, mual muntah dan lain-lain
e.
Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalahh makan
berupa makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tetapi sering
f.
Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan segar seperti roti
panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar seperti sari buah.
TRIMESTER
KEDUA PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA PADA USIA 7-9 BULAN
a.
Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
b.
50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
c.
Nafsu makan meningkat
d.
Pada masa ini penambahan zat gula diperlukan untukk memelihara kesehatan yang
baik.
2.2.5.
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan
gizi saat hamil bisa menyebabkan seperti :
1.
Anemia gizi besi
Kekurangn zat beesi banyak terdapat
di Indonesia sehingga ibu hamil dianjurkan agar menkonsumsi tambahan zat besi
atau makan yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-lain.
2.
Kenaikan berat badan yangg rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaiakn
berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan berad
badan hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan berat badan
selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin, kareena ada
klanya ibu yaang penambahan berat badannya cukup ternyata berar badan janinnya
masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama
kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3.
Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan
komplikasi dari kehamilan yang menyyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara
terus menerus sehingga menggangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan
kekurangan cairan, Ini juga bisa menyeebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga
memerlukan penangan yang khusus. Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada
awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.
2.2.6
Kebutuhan Gizi pada ibu hamil
1. Kebutuhan
energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil
tergantung pada BB seblum hamil dan pertambahan BB selama kehamilan, karena
adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama
pada trimester II dan III. Direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar
285-300 kalori perhari dibanding saat tidak hamil. berdasarkan perhitungan,
pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari
kebutuhan kalori sebelum hamil.
Pada trimester I energi masih
sedikit dibutuhkan, pada trimester II energi dibutuhkan untuk penambahan darah,
perkembangaan uterus, pertumbuhan massa mammae atau payudara, dan penimbunan
lemak. Sedangkan pada trumester III energi di butuhkan untuk pertumbuhan janin
dan plaseta.
2. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk
pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah
ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal
dari protein hewani seperti daging, ikan, unggas, telur, kerang yang banyak
memiliki nilai biologgi tinggi serta sumber energi nabati banyak terdapat pada
kacang-kacangan. Tambahan protein yang dipelukan selama kehamilan sebanyak12
gr/hari.
3. Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber utama
untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbonhidrat sebagai
sumber kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbonhidrat juga
meningkatkan asupan serat serta untuk menceggah terjadinya konstipasi atau
sulit buang air besar dan wasir.
4. Vitamin dan
Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih
banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. ini perlu untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak
Cuma itu, tambbahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk mmembantu
proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam
patotenat. Vitamin B6 dan vitamin B12 diperlukaan untuk membentuk DNA dan
sel-sel darah merah, sedangkan vitamin B6 juga berperan penting dalam
metabolissme asam amino.
Kebutuhhan vitamin A dan vitamin C
juga meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium
dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan
lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan
sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk
meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat
dibandingkan saat hamil.
Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama
kehamilan seperti :
1.
Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi
sebelum dan seelama 6 minggu kehamian.
2.
Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh
serta untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
3.
Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan
keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah
terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah
serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
4.
Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan
bawaan. Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak
serta jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebbih tinggi dari pada
ibu tidak hamil.
5.
Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan
kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak terdapat pada
kuning telur dan susu.
6.
Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel
darah merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7.
Vvitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8.
Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang
banyak terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu, tempe dan
sayuran berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil
sebanyak 900-1200 mg/hari.
9.
Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kennaikan
metabolisme kalsium ibu.
10. Zat besi (Fe)
diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
11. Seng (Zn) kadar Zn
yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
12. Fluor dibutuhkan
untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk
sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
13. Yodium dapat
mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian perumbuhan anak akan
terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
14. Natrium memegang
peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam
jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium pada
ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil cenderung
menderita edema.
2.2.7. Tanda-tanda
kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul,2004)
1.
Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh.
2.
Postur tegak, tungkai dan lengan lurus.
3.
Pencernaan nafsu makan baik.
4.
Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia.
5.
Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit.
6.
Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental
stabil.
7.
Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat.
8.
Tungkai kaki tidak bengkak, normal.
9.
Keadaan umum responsive dan gesit.
10. Rambut menkilat,
kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal.
11. Kulit liciin, lembab dan seegar.
12. Muka dan leher warna sama, licin,
tampak sehat, segar.
13. Bibir licin, lembab, tidak pucat,
tidak bengkak.
14. Mulut tidak ada luka, selaput merah.
15. Ggusi merah normal, tidak ada
pendarahan.
16. Lidah merah norrmal, licin tidak ada
luka.
17. Gigi tidak berlubang, tidak nyeri,
mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus dagu normal.
18. Mata bersinar, bersih, konjungttiva
tidak pucat, tidak ada pendarahan.
19. Kelenjar tidak ada pendarahan dan
pembesaran.
20. Kuku keras dan kemerahan.
2.2.8
Status Gizi Bagi Ibu Hamil
Status gizi pada ibu hamil pada
waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur
kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang bertambah normal akan
menghasilkan bayi yang normal juga.
Kekurangan asupan pada trimester 1
dapat menyebabkan Hiperemisis garvidarum, kelahiran prematur, kematian janin,
kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trismeter II dan
III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
Janin terganggu, berat badan bayi
lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim
saat persalinan dan pendarahan post partum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa makanan dan Gizi
seimbang merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu
hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang simbang untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan kebutuhan zat
gizi ibu. Jika ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah
baik pada ibu maupaun pada janin yang dikandungnya. kekurangan gizi juga akan
memgakibatkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi rendah.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa
yang telah disampaikan dalam makalah ini guna untuk meningkatkan makanan dan
gizi seimbang untuk ibu hamil agar dapat mengurangi tingkat kematian pada ibu
dan janin yang dikandungnya.
B. Saran
1. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar
dapat memberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai
gizi seimbang pada masa kehamilan agar dapat mengurangi kekurangan gizi pada
ibu hamil.
2. Bagi ibu hamil agar rajin menmeriksakan
kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan sekali) untuk menjaga agar kenaikan
berat badan tetap terjaga dengan cara menimbangs badan.
3. Ibu hamil sebaiknya selalu mengkonsumsi
setidaknya dua gelas susu sehari atau santaplah hasil produksi ternak lainnya.
4. Bagi ibu hamil sebaiknya makan makanan
yang benar-benar bergizi agar ibu dan janinnya selalu sehat.
5. Sebaiknya ibu hamil segerangi tenaga
kesehatan terdememperoleh penanganan
DAFTAR RUJUKAN
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi.
Jakarta : EGC.
Francin, P. Gizi
Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta:2005.
Almatsier, S. Perinsip
Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2006.
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta : 2006.
Kartasapoerta, Drs. G. Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta : 2003.
Cuninningham, F. Gary,dkk., 2001. Obstetri Williams. Jakarta: Buka Kedokteran EGC
Aisyah, Putri. 2014. Penyebab Kelainan Kongenital pada Bayi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar